Kebudayaan Minangkabau berasal dari Provinsi Sumatera Barat dan memiliki karakteristik yang berbeda dari kebudayaan lain. Karakteristik ini terlihat dari hasil kebudayaannya yang berupa arsitektur, bahasa, gerak dan tari serta ragam hias. Dalam rangka membangun brand destination Minangkabau dibutuhkan identitas visual atau icon yang merepresentasikan Minangkabau secara menyeluruh dan terintegrasi. Sayangnya identitas visual yang ada sekarang ini yaitu gonjong (atap rumah gadang) belum terintegrasi pengaplikasiannya. Tujuan penelitian: Mengangkat Minangkabau sebagai sebuah brand destination serta melestarikan songket Pandai Sikek sebagai alternatif icon yang mendukung selain gonjong. Kemudian juga meningkatkan awareness masyarakat secara nasional dan internasional terhadap songket. Prosedur penelitian: Menggunakan metodologi kualitatif. Sifat penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan document review serta melakukan copytesting melalui kuisioner untuk melihat justifikasi hasil desain terhadap audiens. Hasil penelitian: Tidak terintegrasinya identitas visual gonjong mengakibatkan dibutuhkannya alternatif identitas visual berupa Graphic Standard Manual of Minangkabau serta konsep pengaplikasiannya kedalam berbagai media promosi untuk membangun brand destination Minangkabau. Kesimpulan: Alternatif identitas visual dalam bentuk GSM of Minangkabau memerlukan aplikasi nyata yang terintegrasi demi keberhasilan membangun Minangkabau sebagai sebuah brand destination sekaligus mengangkat songket sebagai salah satu warisan budaya. Saran: Konsep GSM of Minangkabau serta aplikasinya kedalam media juga harus didukung oleh infrastruktur kota dan pemerintahan sehingga setiap aspek yang terkait dengan metode full branding dapat berhasil membawa Minangkabau menjadi dikenal baik di dalam maupun luar negeri.

Kata Kunci: Minangkabau, Identitas Visual, Brand destination,
Daftar Pustaka: 30 buku (1988-2013), 5 jurnal, 4 alamat laman