Wacana Joko Widodo di Televisi (Analisis Kritis terhadap Pemberitaan Joko Widodo di Reportase Sore TRANS TV)
Joko Widodo menjadi figur yang banyak dibicarakan publik dalam tiga tahun terakhir, termasuk di televisi. Gaya kepemimpinan dan penampilannya yang berbeda dengan pejabat kebanyakan, membuat figur Jokowi menjadi fenomenal. Penelitian ini ingin memotret bagaimana Trans TV, melalui Program berita Reportase Sore, mengkonstruksi figur Jokowi kedalam pemberitaannya. Makna apa yang bisa ditangkap dari berita tentang Jokowi dan mengapa redaksi bisa bersikap seperti itu? Penelitian juga ingin melihat aspek kuasa menurut perspektif Michael Foucault, yang bisa terlihat dari pemberitaan Jokowi.
Penelitian dilakukan dalam dua periode, yakni pada sebulan awal kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta (15 Oktober – 15 November 2012) dan periode kedua pada 1 – 31 Januari 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Analisis Wacana kritis dengan pendekatan Norman Fairclough. Ada tiga hal yang dianalisis, yakni teks berita, analisis produksi berita di news room dan juga analisis sosial budaya.
Di periode pertama penelitian, terlihat pemberitaan didominasi oleh sentimen positif untuk Jokowi. semua aktivitas dan kebijakan Jokowi diberitakan, sehingga Reportase Sore seakan menjadi humas Jokowi. sebaliknya, diperiode kedua, redaksi mulai bersikap kritis terhadap Jokowi, dan warga sudah mendapatkan ruang untuk diberitakan. Dari aspek kuasa, terlihat bahwa apa yang selama ini dilakukan Jokowi tidak semata-mata demi kebaikan, tetapi didalamnya juga tersembunyi motif dan strategi kuasa.
Tingginya intensitas pemberitaan Jokowi tidak terlepas dari kepentingan ideologi, dimana gaya kepemimpinannya seakan menjawab keinginan publik yang selama ini menginginkan pejabat yang dekat dan peduli dengan rakyat, sederhana dan memberikan solusi. Dari sisi ekonomi, pemberitaan Jokowi selalu menyumbang share dan rating yang tinggi sehingga selalu diberitakan. Massifnya pemberitaan Jokowi juga tidak bisa dilepaskan oleh sistem kerja diruang redaksi, dimana angle dan materi liputan terbangun dari perspektif yang dibangun produser dan jajaran lainnya. Sementara dari aspek sosial budaya, Jokowi adalah jawaban dari kerinduan terhadap pemimpin yang didambakan publik. Selain itu, ini dampak dari sistem penyiaran Indonesia yang cenderung mengarah pada mekanisme pasar (kapitalisme).
Kata kunci : Joko Widodo, Wacana, Berita Televisi.
Daftar Pustaka : (56) (1992 – 2014)
Penelitian dilakukan dalam dua periode, yakni pada sebulan awal kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta (15 Oktober – 15 November 2012) dan periode kedua pada 1 – 31 Januari 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Analisis Wacana kritis dengan pendekatan Norman Fairclough. Ada tiga hal yang dianalisis, yakni teks berita, analisis produksi berita di news room dan juga analisis sosial budaya.
Di periode pertama penelitian, terlihat pemberitaan didominasi oleh sentimen positif untuk Jokowi. semua aktivitas dan kebijakan Jokowi diberitakan, sehingga Reportase Sore seakan menjadi humas Jokowi. sebaliknya, diperiode kedua, redaksi mulai bersikap kritis terhadap Jokowi, dan warga sudah mendapatkan ruang untuk diberitakan. Dari aspek kuasa, terlihat bahwa apa yang selama ini dilakukan Jokowi tidak semata-mata demi kebaikan, tetapi didalamnya juga tersembunyi motif dan strategi kuasa.
Tingginya intensitas pemberitaan Jokowi tidak terlepas dari kepentingan ideologi, dimana gaya kepemimpinannya seakan menjawab keinginan publik yang selama ini menginginkan pejabat yang dekat dan peduli dengan rakyat, sederhana dan memberikan solusi. Dari sisi ekonomi, pemberitaan Jokowi selalu menyumbang share dan rating yang tinggi sehingga selalu diberitakan. Massifnya pemberitaan Jokowi juga tidak bisa dilepaskan oleh sistem kerja diruang redaksi, dimana angle dan materi liputan terbangun dari perspektif yang dibangun produser dan jajaran lainnya. Sementara dari aspek sosial budaya, Jokowi adalah jawaban dari kerinduan terhadap pemimpin yang didambakan publik. Selain itu, ini dampak dari sistem penyiaran Indonesia yang cenderung mengarah pada mekanisme pasar (kapitalisme).
Kata kunci : Joko Widodo, Wacana, Berita Televisi.
Daftar Pustaka : (56) (1992 – 2014)
Muhammad Ikhwan - Personal Name
212122014 - Muhammad Ikhwan
TESIS PGSC - POLITICAL
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2014
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...