Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan keuangan haji Indonesia kemudian membandingkannya dengan pengelolaan keuangan haji di Malaysia. Pengelolaan keuangan haji di Indonesia secara kelembagaan dilakukan oleh Kementerian Agama. Sedangkan pengelolaan keuangan haji di Malaysia dilakukan oleh Lembaga Tabung Haji. Pengelolaan keuangan haji meliputi mekanisme penghimpunan dana, penempatan/ investasi dana serta penggunaan dana penyelenggaraan ibadah haji. Pengelolaan keuangan haji di Indonesia banyak ditemukan masalah seperti ketidakprofesional dan ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana, tumpang tindih antara regulator dan eksekutor, penempatan dana yang tidak menghasilkan return yang optimal serta pelayanan yang buruk dan dikeluhkan oleh jemaah haji. Sedangkan pengelolaan keuangan haji di Malaysia yang dilakukan oleh lembaga Tabung Haji sangat profesional, pengelolaan dana yang produktif, pelayanan yang prima serta menjadi lembaga yang memiliki kemanfaatan yang signifikan bagi bangsa dan umat Islam di Malaysia.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan keuangan haji oleh lembaga pemerintah seperti Kementerian Agama cenderung terjadi penyimpangan karena tumpang tindih antara regulator dan eksekutor sehinggga tidak mampu mengelola dana haji dengan optimal dan merekomendasikan pembentukan lembaga otonom untuk mengelola dana haji secara profesional dan bertanggung jawab.

Kata Kunci : Keuangan Haji, Tabung Haji, Malaysia