Letusan erupsi Gunung Merapi tahun 2010 lalu membawa dampak sekunder berupa luapan banjir lahar dingin Merapi yang melanda pemukiman warga sekitar bantaran Kali Code. Para survivor korban bencana menghadapi berbagai dampak yang dihasilkan dari peristiva bencana tersebut, khususnya bagi para lanjut usia (lansia) yang tinggal di bantaran kali dan menjadi korban dari peristiwa tersebut. Menurut penelitian sebelumnya telah ditemukan ketiga aspek self responsibility, self-initiative dan self-confidence yang turut membantu proses bangkit dan pulih kembali para penyitas bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami self responsibility, self-initiative dan self-confidence pada lansia survivor korban banjir lahar dingin gunung Merapi di Yogyakarta. Pertanyaan pokok yang diajukan pada penelitian ini adalah 'Bagaimana gambaran self responsibility, self-initiative dan self-confidence pada seorang lansia survivor?'.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara berdasarkan acuan pada pedoman wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang dengan dua orang informan. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek mampu menampilkan self-responsibility, self-initiative, dan self-confidence yang turut berperan dalam menghadapi kondisi bencana. Subjek mampu memandang bencana yang menimpa sebagai bagian dari kehendak Tuhan, serta mampu bangkit dan berusaha guna mendapatkan rezeki atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa.