Skripsi ini membahas tentang rivalitas nuklir yang terjadi antara India dan Pakistan, serta faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya rivalitas nuklir tersebut (1998-2004). Rivalitas nuklir berawal dari konflik antar kedua negara yang tidak kunjung terselesaikan sejak masa awal kemerdekaan. Kedua negara sama-sama ingin mempertahankan wilayah Kashmir tetap menjadi bagian dari wilayahnya. Rivalitas nuklir antara India dan Pakistan telah mengarah kepada perlombaan senjata dimana teknologi nuklir telah dikembangkan menjadi senjata pemusnah massal. Rivalitas kedua negara terlihat jelas karena adanya aksi dan reaksi yang ditunjukkan dalam menanggapi pengembangan nuklir yang dilakukan oleh keduanya.

India dan Pakistan saling melakukan uji coba nuklir secara rutin sejak 1998. jika India melakukan uji coba kekuatan senjata nuklir, maka akan dibalas Pakistan dengan melakukan hal yang sama. Faktor utama kedua negara dalam pengembangan teknologi nuklirnya menjadi senjata adalah keamanan negara. Kedua negara sama-sama merasa terancam dengan keberadaan nuklir yang dimiliki oleh kedua negara. Bagi India, kelangkaan energi juga menjadi salah satu alasan kenapa negaranya tetap bersikeras melakukan pengembangan teknologi nuklir dinegaranya. Hasil dari penelitian ini adalah, kedua negara sama-sama melakukan pengembangan teknologi nuklir menjadi senjata hanya untuk mempertahankan kepentingan dan keamanan negaranya. Senjata nuklir yang dimiliki keduanya memang diciptakan untuk mencegah segala bentuk serangan dalam bentuk apapun kedalam negaranya yang berasal dari negara lain. Jadi keamanan nasional merupakan tujuan utama bagi India dan Pakistan dalam pengembangan teknologi nuklirnya.