Social networking menjadi pilihan hidup dalam meneguhkan eksistensi diri terhadap dunia maya yang jauh lebih bertenaga dan hiruk pikuk dibandingkan social activities yang hidup tanpa jaringan online. Orang sibuk berkicau, berkumpul yang berjarak, berteriak yang tertulis dan aktualisasi di depan layar dan keyboard. Lalu kerumunan aneh tersebut tiba-tiba menjadi bertenaga, menghasilkan alat penyebar kata, gelombang tsunami huruf, yang menyatukan manusia dari titik apapun untuk berfikir dan bergerak.
Efek negatif juga menemukan mainan baru, social porn berebut masuk dan mencari konsumen dengan cara yang lebih friendly dan sosialisasi yang elegan. Kerumunan itu masih sibuk berdiskusi dan kapitalisme sedang mencari posisi, begitu juga dengan isme-isme yang lain. Lalu?Buku ini akan membedah posisi itu, juga memandang dengan pemahaman ilmu komunikasi. Tentunya komunikasi gaya baru, bukan gaya tutur ala Hoesni Mubarak atau Moammar Khadafi. Ini revolusi!