Wayang Topeng Sebagai Wahana Pewarisan Nilai
Wayang topeng Malang adalah hasil kerja budaya yang pernah berkembang pesat di Kabupaten Malang. Keberadaannya dulu tersebar luas di daerah-daerah wilayah Malang. Tetapi dalam perjalanannya wayang topeng Kedungmonggo yang masih eksis. Sebagai sebuah drama tari, wayang topeng Malang menghasilkan penari-penari yang mengenakan topeng. Dalam pementasannya wayang topeng pada umumnya membawakan cerita Panji.
Wayang topeng sebagai seni pertunjukan menyimpan nilai-nilai dalam bentuk simbolis dan estetis. Nilai-nilai yang terselubung dalam lakon wayang topeng dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan moral lewat pementasan. Dengan kata lain wayang topeng bisa dimanfaatkan sebagai wahana pewarisan nilai. Penelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif serta pendekatan tekstual ini, ingin melihat bagaimana eksistensi wayang topeng tersebut dalam kehidupan masyarakat pemiliknya, dan bagaimana alur konstruksi penyampaian nilai-nilai kepada penontonnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahan pertama, eksistensi wayang topeng Kedungmonggo didukung oleh warga masyarakat karena mereka memiliki alur keterkaitan sejarah yang sama yang leluhurnya melahirkan wayang topeng Kedungmonggo, kedua pementasannya satu rangkaian dengan upacara ritual bersih desa, ketiga alur penyampaian nilai-nilai lewat dalang dan interaksi dalam pertunjukkan, yang nilai-nilai tersebut berfungsi mendukung kehidupan individual, kehidupan sosial dan kehidupan religius. Transformasi nilai-nilai lewat pertunjukan kesenian lebih mengena dan efektif, karena kesannya tidak menggurui, tetapi lebih meresap, dan alami karena penilaian tentang benar tidaknya penonton yang membuat penilaian
Wayang topeng sebagai seni pertunjukan menyimpan nilai-nilai dalam bentuk simbolis dan estetis. Nilai-nilai yang terselubung dalam lakon wayang topeng dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan moral lewat pementasan. Dengan kata lain wayang topeng bisa dimanfaatkan sebagai wahana pewarisan nilai. Penelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif serta pendekatan tekstual ini, ingin melihat bagaimana eksistensi wayang topeng tersebut dalam kehidupan masyarakat pemiliknya, dan bagaimana alur konstruksi penyampaian nilai-nilai kepada penontonnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahan pertama, eksistensi wayang topeng Kedungmonggo didukung oleh warga masyarakat karena mereka memiliki alur keterkaitan sejarah yang sama yang leluhurnya melahirkan wayang topeng Kedungmonggo, kedua pementasannya satu rangkaian dengan upacara ritual bersih desa, ketiga alur penyampaian nilai-nilai lewat dalang dan interaksi dalam pertunjukkan, yang nilai-nilai tersebut berfungsi mendukung kehidupan individual, kehidupan sosial dan kehidupan religius. Transformasi nilai-nilai lewat pertunjukan kesenian lebih mengena dan efektif, karena kesannya tidak menggurui, tetapi lebih meresap, dan alami karena penilaian tentang benar tidaknya penonton yang membuat penilaian
Sumintarsih - Personal Name
Salamun - Personal Name
Munawaroh, Siti - Personal Name
Purwaningsih, Ernawati - Personal Name
Salamun - Personal Name
Munawaroh, Siti - Personal Name
Purwaningsih, Ernawati - Personal Name
791.53 SUM w
978-979-8971-39-6
791.53
Printed Book
Indonesia
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
2012
Yogyakarta
xv + 146 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...