Tugas dan fungsi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam kurun waktu pasca reformasi telah memberi arti penting bagi proses penyelenggaraan Pemilihan Umum yang demokratis. Meskipun di negara-negara modern dan maju tidak menggunakan sistem pengawasan sebagai yang ada di Indonesia, namun bagi standar kualitas berdemokrasi di Indonesia jelas masih memerlukan institusi formal seperti Bawaslu dan Panwaslu untuk membangun sistem demokrasi yang berkualitas. Banyak di antara kita yang semula meragukan kinerja lembaga pengawasan Pemilu, akan tetapi pengalaman penyelenggaraan Pemilu sejak tahun 1999, 2004, dan 2009 setidaknya mengingatkan bangsa ini terus memperbaiki sistem penyelenggara Pemilu baik dari sisi regulasi maupun instrumen teknis pennyelenggara.

Dalam karya ini, ketua Bawaslu RI, memaparkan berbagai hal, dan berbagai dinamika termasuk keakutan birokrasi penyelenggara Pemilu dalam menjalankan tugas dan fungsi yang cenderung kooptatif bahkan distorsif. Kelebihan mendasar dari uraian buku ini ialah dipetakkan persoalan-persoalan Pemilu masa era reformasi sekaligus menawarkan gagasan-gagasan produktif.