Gambaran Resiliensi pada Ayah Sebagai Orangtua Tunggal yang Memiliki Anak Autisme
Kehadiran anak berkebutuhan khusus tentunya akan menimbulkan beban pengasuhan bagi orangtua, dampak yang terlihat apabila orangtua tidak dapat menerima kondisi anaknya, akan menimbulkan permasalahan yang berujung pada perpisahan atau perceraian. Akibat terjadinya perceraian menghadirkan perubahan peran bagi orangtua, menjadi orangtua tunggal. Menjadi ayah tunggal dengan memiliki anak autis bukanlah hal yang mudah, karena dapat menimbulkan permasalahan baru seperti masalah pengasuhan, ekonomi, dan emosional. Hal ini menuntut orangtua tunggal memiliki kemampuan resiliensi untuk dapat bertahan, beradaptasi, serta bangkit kembali dari kondisi sulit yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran resiliensi pada seorang ayah sebagai orangtua tunggal yang memiliki anak autisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus, subjek penelitian ini adalah laki – laki berusia 47 tahun yang memiliki anak autisme, berinisial IS, teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan jenis purposeful sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dengan satu subjek dan dua informan. Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai aspek – aspek resiliensi yang ada, dari ketujuh aspek resiliensi yang dimiliki oleh subjek IS, terdapat empat aspek yang lebih dominan yaitu emotion regulation, impulse control, optimism, empathy, dan self-efficacy. Pada aspek emotion regulation, subjek mengatasi emosinya dengan tenang ketika menghadapi anak dan fokus terhadap cara mengalihkan emosi negatifnya. Pada aspek impulse control, subjek dapat mengendalikan keinginan, kesukaan, dorongan dari dalam diri subjek dan lebih memprioritaskan kebutuhan anaknya terlebih dahulu. Pada aspek optimism, subjek memiliki kepercayaan bahwa anak subjek akan menjadi lebih baik dan dapat bersosialisasi dengan orang sekitarnya, untuk mencapai itu semua subjek melakukan segala usaha seperti terapi yang dibutuhkan oleh anak subjek. Pada aspek empathy, subjek mampu membaca situasi yang ditunjukan oleh anaknya dan subjek juga dapat merasakan emosional orangtua yang bernasib dengan dirinya. Pada aspek self-efficacy, subjek memiliki keyakinan diri untuk bisa bertahan serta mampu melewati permasalahan dengan mencari solusi yang tepat.
Kata kunci : Resiliensi, orangtua tunggal
Kata kunci : Resiliensi, orangtua tunggal
Erialma Rahman - Personal Name
117107016 - Erialma Rahman
Skripsi PSI
Indonesia
Universitas Paramadina
2023
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...