Hubungan antara Pemaafan dan Kebahagiaan pada Pernikahan Jarak Jauh
Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara pemaafan dengan kebahagiaan pada pernikahan jarak jauh. Pemaafan adalah kemampuan seseorang mengubah perasaan negatif menjadi positif dengan rasa iba, kasih sayang dan cinta (Kusprayogi & Nashori (2016). Kebahagiaan pernikahan adalah perasaan positif yang dimiliki pasangan suami istri mencangkup menerima apa adanya pasangan dan mengesampingkan hal-hal buruk yang ada pada pasangan (Gottman dan Notarius, 2002). Penelitian ini terdiri dari 113 responden yang merupakan suami atau istri yang menjalani pernikahan jarak jauh dengan rentan usia 24 sampai 38 tahun dengan masa menjalani jarak jauh 6 bulan sampai lebih dari 2 tahun. Metode pengambilan sample yang peneliti gunakan yaitu non-probability sampling dengan purposive sampling. Peneliti menggunakan alat ukur Marital Offence Forgiveness Scale (MOFS) yang diadaptasi oleh Afifah (2021) untuk mengukur pemaafan dan menggunakan alat ukur marital happiness yang diadaptasi oleh Afifah (2019) untuk mengukur kebahagiaan pernikahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi
Pearson Product Moment dengan nilai R = 0.382. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara pemaafan dengan kebahagiaan pada pernikahan jarak jauh.
Kata kunci: Pemaafan, Kebahagiaan, Pernikahan jarak jauh
Pearson Product Moment dengan nilai R = 0.382. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara pemaafan dengan kebahagiaan pada pernikahan jarak jauh.
Kata kunci: Pemaafan, Kebahagiaan, Pernikahan jarak jauh
Clara Rahayu Anindhita - Personal Name
118107042 - Clara Rahayu Anindhita
Skripsi PSI
Indonesia
Universitas Paramadina
2023
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...