Penyalahgunaan Kerentanan Sebagai Cara Untuk Melakukan Perdagangan Orang: Studi Kasus Pengantin Pesanan (Mail- Order Bride) Jalur Singkawang-Taiwan (2019- 2022)
Penelitian ini bertujuan untuk memahami perdagangan manusia dengan kedok pernikahan, yang dikenal juga sebagai mail-order bride dan merupakan salah satu bentuk kejahatan transnasional yang marak terjadi di Indonesia. Banyak perempuan Indonesia yang tergiur untuk menikahi pria asal China dengan harapan mendapatkan kehidupan dan kondisi ekonomi yang lebih baik. Namun, kenyataannya berbeda karena sering kali para korban dieksploitasi dan mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan paradigma feminis hubungan internasional, konsep maskulinitas hegemonik untuk memahami bagaimana pola dominasi maskulinitas terkait dengan posisi kekuasaan dan konsep penyalahgunaan kerentanan oleh UNODC untuk memahami bagaimana calo memanfaatkan kerentanan korban sebagai sarana untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan transnasional dengan bentuk pengantin pesanan di Singkawang sering kali melibatkan banyak pihak termasuk calo atau perantara. Para calo ini memanfaatkan kerentanan korban sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Meskipun telah ada beberapa penelitian mengenai fenomena ini, peran calo sebagai pelaku utama yang mengeksploitasi kerentanan korban masih belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi yang digunakan oleh calo dan sejauh mana mereka memanfaatkan kerentanan korban dalam proses pengantin pesanan.
Kata kunci: Pengantin pesanan, Singkawang, Kerentanan, Strategi, Peran, Calo.
Kata kunci: Pengantin pesanan, Singkawang, Kerentanan, Strategi, Peran, Calo.
Farah Diana Restu Vania - Personal Name
119105075 - Farah Diana Restu Vania
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2023
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...