Sensitivitas Penolakan Berdasarkan Penampilan (Studi Deskriptif pada Individu Pasca melakukan Bedah Kosmetik)
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penampilan fisik adalah dengan melakukan bedah kosmetik. Individu melakukan bedah kosmetik karena adanya rasa cemas yang berlebihan dan takut akan ditolak karena penampilannya oleh orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sensitivitas penolakan berdasarkan penampilan pada individu pasca melakukan bedah kosmetik. Sensitivitas penolakan berdasarkan penampilan merupakan kecenderungan seseorang untuk merasakan cemas dan bereaksi berlebihan terhadap penolakan dari orang lain berdasarkan penampilan fisik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu variabel. Sampel dalam penelitian ini adalah individu yang telah melakukan bedah maupun non bedah kosmetik sebanyak 102 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu Appearance-based Rejection Sensitivity Scale (ARS) oleh Park (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sensitivitas penolakan berdasarkan penampilan pada kategori sedang, dalam komponen afektif (71,6%) maupun komponen kognitif (69,6%). Mayoritas jenis kelamin wanita dan kelompok usia dewasa awal 21 – 40 tahun, memiliki sensitivitas penolakan berdasarkan penampilan pada kategori sedang.
Kata Kunci: Sensitivitas Penolakan berdasarkan Penampilan, Bedah Kosmetik, Penampilan Fisik
Kata Kunci: Sensitivitas Penolakan berdasarkan Penampilan, Bedah Kosmetik, Penampilan Fisik
Sharen Nabila - Personal Name
118107023 - Sharen Nabila
Skripsi PSI
Indonesia
Universitas Paramadina
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...