Kebijakan Cool Japan Pada Masa Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe (2012-2020)
Kebijakan budaya dan diplomasi budaya Jepang di Asia telah berubah secara dramatis selama seratus tahun terakhir, dari secara aktif memperkenalkan dan memaksakan budaya Jepang selama periode pembangunan kekaisarannya, hingga pada dasarnya menghindari promosi budaya Jepang di Asia untuk sebagian besar periode pascaperang karena ketakutan dilihat sekali lagi sebagai terlibat dalam imperialisme budaya, dan baru-baru ini, untuk mendukung dan mendorong ekspor budaya dan gaya hidup kontemporer Jepang untuk mendapatkan “soft power". Jepang berusaha memproyeksikan soft power-nya melalui daya pikat manga dan anime dalam diplomasi publiknya. Produksi, difusi dan konsumsi global manga dan anime didorong oleh kekuatan pasar dan selera konsumen dan bukan oleh negara Jepang. Strategi yang dijalankan oleh pemerintah Jepang dianggap dapat memperoleh keuntungan kepada negara Jepang melalui berbagai macam rangkaian acara untuk mempromosikan budaya Jepang seperti Anime, Manga, Fashion, Musik, dan masih banyak lagi. Dengan adanya Cool Japan, pemerintah Jepang diharapkan dapat mempercepat laju ekspansi industri kreatif Jepang ke luar negeri.
Kata Kunci: Cool Japan, Shinzo Abe, Budaya Populer
Kata Kunci: Cool Japan, Shinzo Abe, Budaya Populer
Jalu Prameswara - Personal Name
119105009 - Jalu Prameswara
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...