Perbedaan Self Criticism Remaja Berdasarkan Tipe Pola Asuh
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tipe pola asuh orang tua terhadap self criticism pada remaja. Studi yang dilakukan pada remaja berusia 12-22 tahun dengan jenjang pendidikan SMP hingga kuliah. Responden pada penelitian ini terdiri dari 96 laki-laki dan 134 perempuan. Teori pola asuh yang digunakan pada penelitian ini dikembangkan oleh Baumrind (dalam Mustikaningrum, 2014) menyatakan bahwa pola asuh orang tua terbentuk dari adanya dua dimensi yaitu dimensi responsiveness/acceptance (penerimaan orang tua) dan dimensi demandingness/control (tuntutan orang tua). Sementara teori self criticism yang digunakan pada penelitian ini dikembangkan oleh Shahar (2015) self criticism ditandai dengan 2 aspek, yaitu: menuntut diri untuk mencapai standar performa yang tinggi dan ekspresi kebencian dan penghinaan terhadap diri sendiri ketika standar tinggi ini tidak terpenuhi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua adalah skala psikologi yang dibuat oleh Budi Prakoso (2017). Sedangkan alat ukur untuk mengukur self criticism adalah self criticism scale yang dibuat oleh Febiyana, et al (2019). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji One-Way Anova. Hasil penulisan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara authoritative, authoritarian, permissive dan neglectful terhadap self criticism pada remaja dengan nilai p=0.000 (p
Putri Audita - Personal Name
117207021 - Putri Audita
Skripsi PSI
Indonesia
Universitas Paramadina
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...