Strategi Pembelajaran Computational Thinking untuk Guru Sekolah Dasar
Computational thinking (CT) sebagai keterampilan dasar yang terstruktur, abstrak, algoritmik dan logis, membantu memecahkan kasus kompleks dan terbuka. Computational thinking (CT) adalah bentuk peruntukan generasi masa depan. Semakin banyak sistem pendidikan di indonesia yang telah mengintegrasikan CT ke dalam pendidikan wajib. Belajar dengan menggunakan CT sebagai keterampilan dasar memungkinkan siswa belajar berpikir secara terstruktur, abstrak, algoritmik dan logis, serta siap untuk memecahkan masalah yang kompleks dan terbuka. Penelitian ini bertujuan
mengetahui langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menyusun program komputer dengan pendekatan CT. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan mengambil subjek Guru sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa melakukan CT dalam menyusun program komputer. Siswa mampu melakukan proses dekomposisi untuk memudahkan memahami masalah. Mahasiswa menemukan pola (pattern) lebih bervariasi sebagai dasar untuk menemukan solusi yang bervariasi juga. Siswa membangun abstraksi (generalisasi) berdasarkan pola yang ditemukan.
Berdasarkan pola yang diperoleh, mahasiswa menyusun algoritma pemecahan masalah. Berikutnya, dari algoritma yang tersusun, siswa akan diarahkan mentransfer ke bentuk program komputer. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa mengalami permasalahan dengan penggunaan struktur perulangan (looping), maka langkah yang dikembangkan perlunya membangun CT pada penyusunan program kerja. Guru dapat berproses dekomposisi memahami permasalahan. Sebagai solusi Guru menemukan pola (pattern) dasar untuk menemukan solusi bervariasi. abstraksi (generalisasi) membangun pola yang ditemukan. algoritma pemecahan masalah
Kata kunci: Computational thinking , pemrograman komputer Dasar, Algoritma
mengetahui langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menyusun program komputer dengan pendekatan CT. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan mengambil subjek Guru sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa melakukan CT dalam menyusun program komputer. Siswa mampu melakukan proses dekomposisi untuk memudahkan memahami masalah. Mahasiswa menemukan pola (pattern) lebih bervariasi sebagai dasar untuk menemukan solusi yang bervariasi juga. Siswa membangun abstraksi (generalisasi) berdasarkan pola yang ditemukan.
Berdasarkan pola yang diperoleh, mahasiswa menyusun algoritma pemecahan masalah. Berikutnya, dari algoritma yang tersusun, siswa akan diarahkan mentransfer ke bentuk program komputer. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa mengalami permasalahan dengan penggunaan struktur perulangan (looping), maka langkah yang dikembangkan perlunya membangun CT pada penyusunan program kerja. Guru dapat berproses dekomposisi memahami permasalahan. Sebagai solusi Guru menemukan pola (pattern) dasar untuk menemukan solusi bervariasi. abstraksi (generalisasi) membangun pola yang ditemukan. algoritma pemecahan masalah
Kata kunci: Computational thinking , pemrograman komputer Dasar, Algoritma
Muhammad Dzaky Prakasa - Personal Name
116103004-Muhammad Dzaky Prakasa
Skripsi TI
Indonesia
Universitas Paramadina
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...