Kebijakan Luar Negeri Turki Dalam Menyelesaikan Kasus Penembakan SU-24 Rusia (2015-2017)
Dalam skripsi ini membahas mengenai sikap Presiden Erdogan terhadap Rusia melalui kebijakan luar negeri “Zero Problems” untuk menyelesaikan kasus penembakan pesawat SU-24 Rusia. Pertumbuhan ekonomi dan proses demokrasi yang dilakukan oleh pemerintah Turki dibawah AKP mencoba untuk memperbaiki situasi internal dan eksternal terutama di kawasan. Kebijakan luar negeri “Zero Problems” sebagai slogan untuk menmperbaiki hubungan Turki dengan negara tetangganya. Namun, peristiwa Arab Springs di Suriah memberi dampak pada perkembangan pemberontak PPK Turki yang selama ini menjadi masalah internal. Dukungan Turki terhadap kelompok oposisi di Suriah membuat pertentangan dengan Rusia yang mendukung Bassar Al-Assad. Keterlibatan Rusia pada tahun 2015 dalam mempertahankan kekuatan rezim Al-Assad di wilayah Idlib menyebabkan Turki menembakan jatuh pesawat SU-24 Rusia. Hal tersebut membuat Rusia memberi sanksi ekonomi terhadap Turki yang berdampak pada menurunnya sektor industri, pariwisata dan proyek pipa gas yang tertunda. Kebijakan luar negeri tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas di kawasan dan ambisi pemerintah Erdogan untuk mengembalikan Turki sebagai Neo-Ottoman.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, kebijakan luar negeri Turki “Zero Problems” memiliki dua perioritas utama yaitu strategic depth dan multidimensional. Dua perioritas utama tersebut digunakan untuk memenuhi ambisi pemerintah Turki. Kedua, Strategic Depth diimplementasikan Turki untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara bekas Ottoman dan Multidimensional diimplementasikan untuk melakukan kerjasama dengan Rusia. Ketiga, kebijakan luar negeri Turki tersebut menimbulkan respon dari Uni Eropa dan Amerika Serikat berupa kerjasama ekonomi dengan Rusia dan peningkatan pertahanan di perbatasan Suriah. Dengan demikian, kondisi sistem internasional yang kompetitif dan anarki menyebabkan kedua negara muncul persaingan dan mispersepsi karena adanya kekhawatitran dan ketidakpastian dari masing-masing negara.
Kata Kunci : Turki, Rusia, Kebijakan Luar Negeri, Zero Problems
Daftar pustaka : 15 Buku (1990-2013), 9 Jurnal Online (1998-2016), 1 Dokumen (2015), 65 Website (2009-2018).
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, kebijakan luar negeri Turki “Zero Problems” memiliki dua perioritas utama yaitu strategic depth dan multidimensional. Dua perioritas utama tersebut digunakan untuk memenuhi ambisi pemerintah Turki. Kedua, Strategic Depth diimplementasikan Turki untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara bekas Ottoman dan Multidimensional diimplementasikan untuk melakukan kerjasama dengan Rusia. Ketiga, kebijakan luar negeri Turki tersebut menimbulkan respon dari Uni Eropa dan Amerika Serikat berupa kerjasama ekonomi dengan Rusia dan peningkatan pertahanan di perbatasan Suriah. Dengan demikian, kondisi sistem internasional yang kompetitif dan anarki menyebabkan kedua negara muncul persaingan dan mispersepsi karena adanya kekhawatitran dan ketidakpastian dari masing-masing negara.
Kata Kunci : Turki, Rusia, Kebijakan Luar Negeri, Zero Problems
Daftar pustaka : 15 Buku (1990-2013), 9 Jurnal Online (1998-2016), 1 Dokumen (2015), 65 Website (2009-2018).
Noviyanti Pratiwi - Personal Name
114105110 - Noviyanti Pratiwi
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2018
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...