Kebijakan Keamanan Energi Tiongkok Melalui Myanmar Terkait Isu Malacca Dilemma
Abstrak
Sebagai salah satu negara dengan kekuatan baru di dunia Tiongkok di dorong oleh percepatan industrialisasi yang tinggi, industrialisasi yang tinggi tersebut membuat Tiongkok banyak mengimpor minyaknya dari negara-negara mitra produsen minyak di Afrika dan Timur-Tengah. Sebagian besar pasokan minyaknya yang didapat dari Afrika dan Timur-Tengah didistribusikan melalui jalur laut. Setidaknya sejumlah 85% dari impor minyaknya melewati Selat Malaka. Hal tersebut, menjadi kekhawatiran sendiri bagi Tiongkok. Pasalnya, Selat Malaka merupakan wilayah perairan sempit yang diyakini Tiongkok banyak menyimpan resiko yang dapat membahayakan keamanan distribusi pasokan minyak impornya. Presiden Hu Jintao pada tahun 2003 menyebutkan bahwa kondisi yang tengah dihadapi Tiongkok ini dengan istilah “Malacca Dilemma”. Sejak saat itulah, demi keamanan energinya, Tiongkok merasa perlu untuk mencari cara untuk bisa keluar dari permasalahan malacca dilemma tersebut. Cara yang ditempuh oleh Tiongkok adalah dengan melakukan kerjasama dengan Myanmar untuk mengimplementasikan kebijakan keamanannya terkait Malacca dilemma. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan kebijakan yang diambil Tiongkok dalam mengatasi permasalahan distribusinya di Selat Malaka melalui pembangunan pipa minyak di Myanmar.
Kata Kunci : Tiongkok, Myanmar, Keamanan Energi, Pipa Minyak
Daftar Pustaka : 29 buku, 32 jurnal, 31 situs, 26 dokumen lainnya
Sebagai salah satu negara dengan kekuatan baru di dunia Tiongkok di dorong oleh percepatan industrialisasi yang tinggi, industrialisasi yang tinggi tersebut membuat Tiongkok banyak mengimpor minyaknya dari negara-negara mitra produsen minyak di Afrika dan Timur-Tengah. Sebagian besar pasokan minyaknya yang didapat dari Afrika dan Timur-Tengah didistribusikan melalui jalur laut. Setidaknya sejumlah 85% dari impor minyaknya melewati Selat Malaka. Hal tersebut, menjadi kekhawatiran sendiri bagi Tiongkok. Pasalnya, Selat Malaka merupakan wilayah perairan sempit yang diyakini Tiongkok banyak menyimpan resiko yang dapat membahayakan keamanan distribusi pasokan minyak impornya. Presiden Hu Jintao pada tahun 2003 menyebutkan bahwa kondisi yang tengah dihadapi Tiongkok ini dengan istilah “Malacca Dilemma”. Sejak saat itulah, demi keamanan energinya, Tiongkok merasa perlu untuk mencari cara untuk bisa keluar dari permasalahan malacca dilemma tersebut. Cara yang ditempuh oleh Tiongkok adalah dengan melakukan kerjasama dengan Myanmar untuk mengimplementasikan kebijakan keamanannya terkait Malacca dilemma. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan kebijakan yang diambil Tiongkok dalam mengatasi permasalahan distribusinya di Selat Malaka melalui pembangunan pipa minyak di Myanmar.
Kata Kunci : Tiongkok, Myanmar, Keamanan Energi, Pipa Minyak
Daftar Pustaka : 29 buku, 32 jurnal, 31 situs, 26 dokumen lainnya
Muhammad Rizky Aditya - Personal Name
113105048 - Muhammad Rizky Aditya
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2017
Jakarta
66 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...