Kebijakan Perdagangan Dan Investasi Pemerintah Korea Selatan Melalui Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA) di Indonesia Periode 2007-2013
Skripsi ini membahas pemerintah Korea Selatan bersama KOTRA mengantarkan keberhasilan, untuk meningkatkan kerjasama yang sudah lama terbina supaya lebih bersinergi dengan Indonesia. Dengan dilatar belakangi oleh ASEAN-Korea free trade area (AK-FTA). Pada akhir tahun 2006, kemudian dipertegas dengan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, dalam perjanjian joint declaration on strategic partnership to promote friendship and cooperation. Meliputi tiga pilar yaitu kerjasama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi, kerjasama sosial dan budaya. Merupakan agenda antar pemerintah melalui government to government (G to G), dengan adanya kunjungan langsung mantan presiden Roh Hyun Moo ke Indonesia.
Pada tahun 2007-2011, peningkatan perdagangan rata-rata 25,11% pertahun dan surplus bagi Indonesia. Namun kelesuan ekonomi internasional membawa pengaruh besar bagi Indonesia, yang berdampak pada ekspor 2012 dan 2013 mengalami penurunan khususnya ke Korea Selatan, sehingga Indonesia mengalami defisit. Pada intinya, pemerintah Indonesia mengharapkan Korea Selatan tidak hanya melakukan perdagangan ekspor impor saja. Namun, Korea Selatan harus mampu menyiapkan para pengusahanya untuk melakukan komitmen investasi di Indonesia. Dikarenakan investasi merupakan salah satu jalan keluar bagi negara berkembang, supaya dapat mengurangi pengangguran dan menambah hasil produk ekspor lebih besar.
Kata Kunci : Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA), Theory of comparative advantage, CSR, One Village One Product (OVOP).
Daftar Pustaka : 49 buku, 10 jurnal, 2 artikel, 76 situs internet, 1 Majalah.
Pada tahun 2007-2011, peningkatan perdagangan rata-rata 25,11% pertahun dan surplus bagi Indonesia. Namun kelesuan ekonomi internasional membawa pengaruh besar bagi Indonesia, yang berdampak pada ekspor 2012 dan 2013 mengalami penurunan khususnya ke Korea Selatan, sehingga Indonesia mengalami defisit. Pada intinya, pemerintah Indonesia mengharapkan Korea Selatan tidak hanya melakukan perdagangan ekspor impor saja. Namun, Korea Selatan harus mampu menyiapkan para pengusahanya untuk melakukan komitmen investasi di Indonesia. Dikarenakan investasi merupakan salah satu jalan keluar bagi negara berkembang, supaya dapat mengurangi pengangguran dan menambah hasil produk ekspor lebih besar.
Kata Kunci : Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA), Theory of comparative advantage, CSR, One Village One Product (OVOP).
Daftar Pustaka : 49 buku, 10 jurnal, 2 artikel, 76 situs internet, 1 Majalah.
Teti Nurhayati - Personal Name
207000248 - Teti Nurhayati
SKRIPSI HI
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2014
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...