Konsep Tauhid dalam Wahdat Al-Wujud 'Abd Al-Rauf Al-Sinkili
Konsep wahdat al-wujûd tidak hanya menekankan pada sisi tasybîhtetapi juga sisi tanzîh secara bersamaan. Jika menekankan pada sisi tasybîh saja dan melupakan sisi tanzîh, akan menyembabkan ketimpangan. Ketimpangan ini adalah bentuk kesalah pahaman terhadap konsep tersebut. Seperti paham yang menganggap bahwa Tuhan adalah semua benda atau sebaliknya semua benda adalah Tuhan, tidak sesuatupun yang ada yang bukan Tuhan. Dengan demikian, menurut paham ini, makhluk sama dengan Tuhan. 'Abd Rauf al-Sinkili (abad 17) mengamini Konsep wahdat al-wujûd yang menekankan kedua sisi secara bersamaan. Dia beranggapan bahwa realitas hakiki hanya milik dzat yang absolut dan tidak terbatas, yaitu Allah, dan bahwa wujud alam merupakan bayangan-Nya, bukan yang lain. Oleh karenanya, dalam konsep ini terkandung ekspresi tauhid yang paling tinggi, yakni mempercayai hanya satu wujud hakiki, dan yang selain-Nya berwujud nisbi. Jika manusia telah bertauhid dengan benar, maka ia akan menjadikan Tuhan sebagai makna dan tujuan hidup. Oleh karenanya, tauhid tidaklah cukup hanya berarti percaya kepada Allah saja, tetapi perlu mencakup pula pengertian yang benar tentang siapa Allah yang dipercayai itu, dan bagaimana bersikap kepada-Nya serta objek-objek selain Dia.
Daftara Pustaka: 56 Sumber
Daftara Pustaka: 56 Sumber
Saiful Mujib - Personal Name
205000239 - Saiful Mujib
SKRIPSI FA
Skripsi FA
Indonesia
Universitas Paramadina
2011
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...