Yogyakarta: Dari Hutan Beringan ke Ibukota Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki berbagai peninggalan atau jejak sejarah yang dapat dipakai untuk melacak perkembangan dan dinamika Yogyakarta dalam lintasan waktu yang cukup panjang. Berbicara tentang Yogyakarta, maka tidak bisa dilepaskan dari kerajaan Mataram Islam yang berpusat di Kotagede. Hal itu karena Mataram Islam menjadi titik yang secara langsung menghubungkan kehadiran Kasultanan Yogyakarta dan Pura Pakualaman yang menjadi awal perkembangan Yogyakarta. Sejak Senapati membangun keratonnya di Kotagede hingga pangeran Mangkubumi membuka Hutan Berangin, benang merah sebuah pusat pemerintahan yang melahirkan peradaban yang tinggi tumbuh di wilayah yang sekarang bernama Yogyakarta. Di samping jejak sejarah yang berasal dari kerajaan, Yogyakarta juga menyimpan sejarah dan budaya yang berasal dari bangsa asing seperti kebudayaan yang dibawa oleh kolonial dan juga budaya Tionghoa. Yogyakarta masa awal kemerdekaan juga banyak meninggalkan memori kolektif dan tetenger tentang peristiwa yang terjadi di wilayah ini. Semua peninggalan tersebut merekam tentang perjalanan Yogyakarta.
Nurhajarini, Dwi Ratna - Personal Name
Astuti, Retna - Personal Name
Mumfangati, Titi - Personal Name
Muryantoro, Hisbaron - Personal Name
Sunjata, I.W. Pantja - Personal Name
Sumarsih, Sri - Personal Name
Astuti, Retna - Personal Name
Mumfangati, Titi - Personal Name
Muryantoro, Hisbaron - Personal Name
Sunjata, I.W. Pantja - Personal Name
Sumarsih, Sri - Personal Name
959.82 NUR y
978-979-8971-40-2
959.82
Printed Book
Indonesia
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
2012
Yogyakarta
xiv + 168 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...